Main My profile Sign Up Log out Login
Dazdo Website
Thursday
16.5.2024
2:17:42 PM
HORAS Guest | RSS LoginSign UpMain
MENU
Section categories
IPTEK [4]
FUN [3]
PENDIDIKAN [2]
TOOLS [0]
yang lagi OL (mabukka web)

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Link na asing (other link)
  • DJ SAMM 88
  • PURBA zOnE
  • UCOK MEDAN
  • Be Health
  • Flag Counter
    Main » 2013 » February » 20 » Penerapan Metode Drill dalam Pembelajaran
    2:46:03 AM
    Penerapan Metode Drill dalam Pembelajaran

    Penerapan Metode Drill dalam Pembelajaran

    Metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
    Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.
    Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan.
    Bentuk-bentuk metode drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, antara lain teknik Inquiry (kerja kelompok), Discovery (penemuan), Micro Teaching, Modul Belajar, dan Belajar Mandiri.
    Tujuan penggunaan metode drill adalah agar siswa:
    1. Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.
    2. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan.
    3. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain.
    Penerapan metode drill dalam pembelajaran hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
    1. Sebelum diadakan latihan tertentu, terlebih dahulu siswa harus diberi pengertian yang mendalam.
    2. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik:
    1)  Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna.
    2)  Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
    3)  Respon yang benar harus diperkuat.
    4)  Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan kontrol
    1. Masa latihan secara relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan.
    2. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial.
    3. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan.
    4. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.
    1)  Sebelum melaksanakan, siswa perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu.
    2)  Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.
    3)  Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar.
    Kepustakaan:
    Nana, Sudjana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
    Muhaimin, Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda Karya Roestiyah, NK. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara
    Winarno, Surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito
    Views: 431 | Added by: dazdo | Rating: 0.0/0
    Total comments: 0
    Name *:
    Email *:
    Code *:
    Search (mangalului)

    Calendar (ari-ari)
    «  February 2013  »
    SuMoTuWeThFrSa
         12
    3456789
    10111213141516
    17181920212223
    2425262728
    Entries (nahea ipamasuk)
    Other News
    Open Chat

    Copyright MyCorp © 2024
    Free website builderuCoz