Sejarah Singkat
Klub
Spanyol paling sukses ini boleh berbangga dengan berbagai gelar yang
pernah diraihnya. Terbanyak menjuarai Primera Liga Spanyol, koleksi
sembilan gelar Real Madrid di Liga Champions juga belum tertandingi klub
manapun. Jika Madrid di era modern identik dengan Los Galacticos,
klub ibukota Spanyol ini ternyata berdiri setelah terinspirasi kaum
cendekiawan. Beberapa profesor dan mahasiswa asal Inggris memperkenalkan
sepakbola dan Football Club Sky pun berdiri sebagai cikal bakal klub
pada 1897. Tiga tahun berselang, klub terpecah menjadi Foot-Ball de
Madrid dan Club Español de Madrid. Pada 1902, klub terakhir pecah lagi
dan berdirilah Madrid Football Club, yang meraih gelar Copa del Rey 1905
dan turut mendirikan federasi sepakbola Spanyol pada 1909. Barulah pada
1920, klub menggunakan nama Real Madrid yang disematkan Raja Alfonso
XIII.
Pada 1929, Madrid ikut memulai liga sepakbola Spanyol
bersama sembilan klub lain. Hingga saat ini, bersama Barcelona dan
Athletic Bilbao, Los Blancos
menjadi klub yang tak pernah terdegradasi dari Primera Liga. Madrid
memenangi gelar liga untuk kali pertama pada musim 1931/32. Pada periode
ini, Madrid dipimpin presiden Santiago Bernabeu Yeste, yang membangun
kembali stadion klub dan Ciudad Deportiva setelah rusak akibat Perang
Saudara Spanyol. Awal 1953, Bernabeu mencetuskan ide menggunakan pemain
berkelas dunia dari luar negeri. Penyerang kenamaan Argentina, Alfredo
di Stefano, didatangkan. Sejarah pun mencatat kejayaan Madrid di Piala
Champions sejak kali pertama digulirkan 1956. Madrid menjadi yang
terbaik di Eropa selama lima edisi berturut-turut. Gelar keenam sukses
diraih pada 1966.
Kejayaan juga terjadi di kancah domestik.
Madrid tak tertahankan dengan menjuarai liga delapan kali pada periode
1960-an. Madrid mampu menjaga tradisi menjuarai liga pada setiap
dasawarsa hingga terakhir kali melakukannya musim 2007/08. Pada 1980-an,
bersama kuintet La Quinta del Buitre; yakni Emilio Butragueno,
Manuel Sanchis, Martin Vazquez, Michel, dan Miguel Pardeza; Madrid lima
kali berturut-turut menjuarai liga antara 1986 hingga 1990. Namun,
mereka harus menunggu lama untuk melanjutkan kejayaan di Eropa. Baru
pada 1997/98, 32 tahun setelah gelar terakhir, Madrid sukses menambah
koleksi Liga Champions.
Pada dasawarsa 2000-an, kebijakan
mengumpulkan pemain bintang, seperti yang pernah dilakukan Bernabeu,
dilanjutkan presiden Florentino Perez. Pro dan kontra lahir, tapi Los Merengues tetap akan dikenal sebagai klub para pemain bintang.