adaptor-powersupply-catu daya
a. Catu Daya
Catu
daya atau Power Supply adalah rangkaian yang berfungsi untuk menyediakan daya
pada peralatan elektronik dalam hal ini adalah suplai arus searah DC. Perangkat
elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)
yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber
catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya
lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah
sumber bolak-balik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga
listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah
arus AC menjadi DC. Secara prinsip rangkaian catudaya terdiri atas transformator
(travo step-down), dioda dan kapasitor.
b. Prinsip Kerja Catu Daya
1) Rangkaian
Penyearah (Rectifier Circuit)
Bagian utama atau boleh
dikatakan jantung suatu catudaya adalah rangkaian penyearah yang mengubah
gelombang sinus AC menjadi deretan pulsa DC. Ini merupakan dasar atau langkah
awal untuk memperoleh arus DC halus yang dibutuhkan oleh suatu peralatan
elektronik.
2) Rangkaian
Penyearah Setengah Gelombang (halfwave rectifier)
Hampir sebagian besar
peralatan elektronik menggunakan sumber daya listrik 220 volt/ 50 Hz dari PLN.
Bentuk gelombang arus listrik AC dari PLN berbentuk gelombang sinus. Nilai
rata-rata (average value) dari gelombang sinus adalah nol karena nilai positif
dan negatipnya sama dan bergantian. Untuk memperoleh nilai positip atau negatip
yang rata maka salah satu gelombang sinus itu, positip atau negatip harus di
cancel.
picture has been removed
Gambar
2.8 Rangkaian Penyearah Setengah
Gelombang
Bentuk dasar rangkaian
penyearah setengah gelombang seperti terlihat pada gambar 2.8. Beban yang
membutuhkan sumber tenaga listrik searah diwakili oleh resistor. Sebuah dioda
diletakkan seri atau berderet dengan beban sehingga arus listrik hanya mengalir
ke satu arah saja.
3) Rangkaian
Penyearah Gelombang Penuh (fulwave rectifier)
Kelemahan dari halfwave
rectifier adalah arus listrik yang mengalir ke beban hanya separuh dari setiap
satu gelombang. Hal ini akan menyulitkan dalam proses filtering (penghalusan),
sedangkan penyearah gelombang penuh arus yang mengalir ke beban penuh satu
gelombang.
picture has been removed
Gambar 2.9
Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh
Tegangan positif phasa
yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang berikutnya dilewatkan
melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai common ground..
Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti
gambar di atas. Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men-catu motor
dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah cukup
memadai. Walaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian
di atas masih sangat besar.
4) Filtering
(Penghalusan)
Sebagaimana dijelaskan
sebelumnya bahwa arus listrik DC yang keluar dari dioda masih berupa deretan
pulsa-pulsa. Tentu saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok atau tidak
dapat digunakan oleh perangkat elektronik apapun. Untuk itu perlu dilakukan
suatu cara filtering agar arus listrik Dc yang masih berupa deretan
pulsa itu menjadi arus listrik DC yang halus/ rata. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan diantaranya dengan C filter yang fungsinya lebih menghaluskan
tegangan output dioda. Filtering atau penghalusan yang paling sederhana ialah
dengan menggunakan capacitor yang dihubungkan seperti terlihat pada gambar 2.10
dibawah.
picture has been removed
Gambar 2.10
Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan filter C
Dapat dilihat dari gambar
diatas, Pada saat anoda D1 mendapat pulsa positip, D1 langsung konduksi dan
capacitor mulai mengisi.
Ketika capacitor telah mencapai tegangan puncak D1 menyumbat karena katodanya
lebih positip daripada anodanya. Capacitor harus membuang (discharge) muatannya
melalui beban yang mempunyai resistan tertentu. Oleh karenanya waktu discharge
capacitor lebih lama dibanding waktu yang dibutuhkan AC untuk melakukan satu
periode (cycle). Akibatnya sebelum capacitor mencapai nol volt diisi kembali
oleh pulsa berikutnya.
|